Saya adalah orang yang suka banget menonton film dan yaah.. sekedar berbagi dengan orang lain mengenai film tersebut. Kali ini, saya kembali ingin menceritakan mengenai salah satu film yang saya tonton. Film ini dirilis pada tahun 2006 dengan judul Pursuit of Happyness. Bagian yang menarik bagi saya sebelum menonton adalah tulisan "Happyness" yang ditulis dengan huruf "y" bukan "i". Hehee.. mungkin saya terlalu detail dalam mengamati. Baiklaah.. kalau begitu saya mulai dengan membuat semacam sinopsis film nya ya..
Sinopsis Film
Film yang
ditulis oleh Gabriele Muccino ini menceritakan kehidupan seorang ayah yang
berusaha mencapai, mencari, dan menemukan apa yang ia sebut sebagai sebuah
kebahagiaan. Di tengah liku-liku perjuangannya ia selalu didampingi oleh
anaknya yang juga sebagai motivasi baginya.
Kisah ini
diawali dengan perjuangan Chris Gardner (tokoh utama) dalam mencari pekerjaan
dan menjual alat pemindai kepadatan tulang sebagai sumber penghasilannya.
Rintangan yang dihadapi pun tidak mudah. Ia juga harus membayar sewa rumah, sekolah, dan juga membayar tilang karena
ia parkir sembarangan. Semenjak
itu, naik bus dan berlari telah menjadi bagian dari hidupnya.
Awal
pencapaian kebahagiaannya dimulai dari pertemuannya dengan Jay Twistle yang
juga kepala SDM pialang saham Dean Witter. Berkali-kali Chris mencoba mengajak
Tn Twistle berbincang-bincang, namun ia kurang mendapat respon dari Tn.
Twistle. Chris tidak menyerah begitu saja. Pada suatu ketika, Chris kembali
menemui Tn. Twistle, namun ia buru-buru ke Noe Valley. Tanpa pikir panjang,
Chris pun meminta ijin untuk ikut ke Noe Valley. Dari pertemuan ini, ternyata Chris bisa menarik
perhatian dan menimbulkan kesan positif bagi Tn. Twistle.
Tak lama
berselang, Jay Twistle pun menawarinya untuk menjadi calon magang. Chris pun
menerimanya. Namun diluar dugaannya, ketika ia mengecat tembok rumah
kontrakannya, polisi datang dan menagih pembayaran tilang. Chris pun baru boleh
keluar dari tahanan keesokan harinya pada pukul 09.30. Padahal jadwal
wawancaranya pukul 10.15.
Setelah
urusan tilang selesai, ia pun berlari menuju Dean Witter tanpa sempat mengganti
bajunya. Tentu saja hal ini
membuat pewawancara tercengang. Namun, berkat usaha Chris untuk meyakinkan mereka,
justru menimbulkan kesan positif untuk pewawancara, dan ia pun diterima magang
di perusahaan selama 6 bulan tanpa gaji dan tanpa jaminan untuk diterima
bekerja.
Berbekal
tekad dan keyakinan untuk meraih impiannya ia pun berusaha menelepon dan
mencari relasi sebanyak-banyaknya untuk memperjuangkan programnya. Ia pun
berusaha menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat meskipun harus jatuh-bangun
dan menghadapi rintangan yang berat.
Di akhir cerita, Chris pun berhasil mencapai dan
menemukan kebahagiaanya. Ia dapat
menarik 31 rekening ke Pice Bell. Ia pun diterima bekerja sebagai pialang di
dean Witter. Setelah bekerja di Dean Witter, Chris mendirikan firma investasi
Gardner rich. Tahun 2006, ia menjual saham minoritas dari
firma pialangnya dalam kesepakatan multijuta dolar.
Kesan yang Ditangkap
Setelah menonton film tersebut, ada beberapa kesan yang bisa saya ungkapkan. Kesan yang
pertama kali muncul di benak saya ketika melihat film ini adalah adanya self-efficacy yang tinggi pada diri
Chris Gardner. Dengan adanya evaluasi diri yang positif terhadap kemampuan
dirinya, ia pun berusaha dan berjuang keras mencapai dan menemukan
kebahagiaannya. Keyakina yang ia wujudkan dalam tindakan itu pun
mengantarkannya pada keberhasilan yang jug aia sebut sebagai sebuah
kebahagiaan.
Penjelasan di
atas dibuktikan dengan melalui usaha diaagar dapat bertemu dan
berbincang-bincang dengan Jay Twistle. Selain itu, Chris juga berusaha keras
untuk menyelesaikan pekerjaannya dan mengerjakan ujian dengan sungguh-sungguh agar
dapat diterima kerja di Dean Witter.
Berdasarkan
bukti tersebut, saya juga memandang bahwa Chris memiliki fokus diri yang
positif, sehingga di dalam dirinya timbul ekspektansi optimistik (optimis dalam
mencapai pengharapannya).
Dari film
ini, saya juga melihat bahwa Chris Gardner memiliki kemampuan dalam hal
persuasi. Hal tersebut terlihat ketika Chris berhasil mengubah sikap dan
penilaian pewawancara ketika melihat ia datang ke Dean Witter tidak memakai
pakaian formal. Namun, sikap pewawancara tersebut juga tidak lepas dari adanya
atribusi positif terhadap sikap Chris. Kemampuan persuasinya juga terbukti
dengan adanya keberhasilan Chris meraih 31 rekening yang masuk ke Pice Bell.
Demikian cerita saya hari ini... kita sambung lagi reviu fil di lain hari...